Sabtu, 06 Juni 2015

si Nakal Vibrio vulnificus pada Seafood



Kita tahu bahwa kita ini hidup di dunia tidak akan bisa jauh dengan benda yang namanya mikroba, dimanapun kita berada pasti disitu ada mikroba. Pembahasan artikel kali ini adalah mengenai bakteri non fotositentik, khususnya mengenai mikroba Vibrio vulnificus, apa sih peranan bakteri tersebut pada manusia??, karena Vibrio vulnificus merupakan mikroba yang cukup berbahaya bagi manusia, sehingga penulis disini ingin memaparkan kaitan mikroba Vibrio vulnificus dengan seafood. Dimana makanan Seafood merupakan makanan yang cukup di gemarilah oleh masyarakat secara umum, tapi dan tapi ternyata kita sekarang harus mulai waspada loh mengenai makanan Seafood. LOH, KENAPA???? Simak yuk...

Vibrio vulnificus merupakan Mikroba yang umumnya hidup membentuk koloni di tiram, remis, plakton, maupun kepiting yang hidup di perairan asin.  Nah.. dari sebait kalimat tersebut mungkin para pembaca sudah agak faham kan mengenai kaitan bakteri Vibrio vulnificus dengan seafood, dan ternyata bakteri tersebut memiliki peran yang merugikan bagi manusia. Sebelum kita mengetahui penyakit yang di timbulkan oleh bakteri Vibrio vulnificus, mungkin kita harus mengenal terlebih dahulu karakteristik dari si bakteri tersebut ya, Vibrio vulnificus merupakan mikroba patogen gram negatif, motil, memiliki fimbria dan kapsul. Kapsul pada Vibrio vulnificus memegang peranan penting dalam penentuan sifat patogeniknya. Vibrio vulnificus yang tidak berkapsul ditemukan tidak bersifat patogen. Vibrio vulnificus  secara alami berada  di daerah perairan hangat (halofilik obligat) yang tumbuh baik di lingkungan laut tropis maupun subtropis. Jumlah organisme ini tergantung suhu air laut, yang biasanya jumlah lebih banyak ditemukan pada musim panas. Bakteri ini ditemukan sebagai patogen di tiram pada tahun 1976 dan kasus infeksi pertama pada manusia oleh Vibrio vulnificus didokumentasikan pada tahun 1979. Bakteri ini hidup dengan memfermentasi laktosa baik dalam keadaan aerobik maupun anaerobik dan tergolong jenis parasit oportunistik. Untuk lebih jelasnya lagi penulis paparkan Lingkungan pertumbuhan dari si Vibrio vulnificus:
·         Temperatur :temperatur optimum berkisar 37ºC. Dalam tubuh tiram, suhu optimal pertumbuhan adalah 30ºC.
·         pH : pH optimum adalah 7,8. Range pH untuk hidup 5-10.
·         Salinitas : konsentrasi NaCl optimum 2,5 %. Range konsentrasi NaCl untuk hidup 0,5-5,0 %. (Daniels,2000)


Setelah kita mengenal tentang Vibrio vulnificus, sekarang penulis ingin membahas mengenai Infeksi dari si Vibrio vulnificus yang tergolong cukup berbahaya, namun infeksi oleh bakteri ini tidak pernah terjadi secara meluas sih. Contoh kasus-kasus infeksi oleh Vibrio vulnificus ditemukan secara sporadik di daerah-daerah pantai Amerika Serikat, New Zealand, dan Jepang. Infeksi Vibrio vulnificus di Amerika Serikat 95% terjadi saat laut hangat antara Bulan Mei dan Oktober.

Menurut Nair dalam bukunya ‘‘Emerging foodborne pathogens, Vibrio vulnificus merupakan kerabat dekat Vibrio cholerae penyebab kolera dan Vibrio parahaemolytic penyebab diare akut. V. vulnificus diketahui dapat menyebabkan tiga jenis penyakit yaitu GASTROENTERITIS (5-10% kasus), SEPTIKEMIA PRIMER (45% kasus), atau LUKA INFEKSI (45% kasus). Pada orang sehat,  konsumsi makanan dari hasil laut yang terkontaminasi V. vulnificus bisa menyebabkan Gastroenteritis dan dapat berakibat orang tersebut mengalami diare, muntah dan sakit perut. Gejala ini biasanya terjadi sekitar 16 jam setelah infeksi dan digolongkan sebagai self-limiting dissease dimana sangat bergantung pada kondisi tubuh setiap individu dan dapat sembuh dengan sendirinya. Kslau pada individu yang rentan (mereka yang menderita beberapa bentuk penyakit kronis seperti penyakit hati, atau AIDS) dapat menyebabkan Septikemia Primer, dimana bila sudah begitu akan menimbulkan infeksi berat yang dapat berujung pada kematian (mencapai >50%) serta sekitar 90% orang yang terinfeksi V. vulnificus memerlukan rawat inap.

Septikemia Primer umumnya terjadi setelah makanan yang mengandung V. vulnificus dikonsumsi, kemudian bakteri masuk ke aliran darah melalui saluran pencernaan dan menyebar keseluruh tubuh. Septikimia Primer kebanyakan terjadi pada orang yang rentan/memiliki penyakit kronis dengan dosis infeksi berkisar antara 100 sel. Penyakit ini umumnya mulai timbul 7 jam - 2 hari setelah terpapar (kebanyakan 36 jam setelah gejala awal terjadi). Gejala awal penyakit ini diantaranya demam dan badan menggigil yang disertai dengan mual, muntah dan diare. Dapat juga diikuti dengan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga tak jarang berujung pada kematian. Mayoritas penderita juga mengalami lecet pada kulit yang sangat menyakitkan. Kulit awalnya tampak merah dan kemudian akan mejadi seperti lecet dan terkelupas menjadi bisul nekrotik (bisul yang timbul akibat sel-sel kulit yang mati). Bila hal ini sampai terjadi, tindakan amputasi sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi yang meluas.

Luka infeksi terjadi bila luka pada kulit atau lecet mengalami kontak langsung dengan air laut yang mengandung V. vulnificus. Infeksi ini biasanya dimulai dengan pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit di sekitar luka yang terinfeksi. Luka nantinya akan melepuh, berisi cairan dan mengembang yang dapat mengakibatkan nekrosis jaringan. Sekitar 50% pasien yang mengalami luka infeksi akibat V. vulnificus memerlukan amputasi. Pada beberapa pasien, infeksi ditemukan menyebar ke aliran darah dan berakibat pada kematian.

Karakteristik luka yang muncul pada infeksi Vibrio vulnificus di kaki pasien dengan gangguan hati. B. Munculnya gejala infeksi Vibrio vulnificus satu hari setelah luka terjadi karena goresan tulang ikan. C. Bakteri yang diisolasi dari sampel darah penderita.


            Namun tenang aja guys, infeksi dari si nakal Vibrio vulnificus itu ada obatanya, salah satu obat dari infeksi tersebut adalah menggunakan antibotik.
Penggunaan antibiotik untuk penanganan antara lain:
  • Doxycycline (100 mg PO/IV dua kali sehari untuk 7-14 hari) dan generasi ketiga cephalosporin ( Misal: ceftazidime 1-2 g IV/IM setiap delapan jam), maupun tetrasiklin.
  • Pada anak-anak, dimana tidak dapat digunakan doxycycline, dapat digunakan trimethoprim-sulfamethoxazole ditambah aminoglycoside.

Tapi pasti pada ingat kan kata pepatah yang  “lebih baik mencegah daripada mengobati”, nah kita ternyata bisa nih melakukan pencegahan terlebih dahulu agar tidak terinfeksi akibat Vibrio vulnificus pastinya. Apa aja sih pencegahan yang bisa dilakukan, Pencegahan infeksi Vibrio vulnificus itu bisa dilakuakan dengan memperhatikan makanan laut (seafood) yang mau kita konsumsi, seafood yang di konsumsi itu harus sudah masak, jangan pernah membiasakan mengkonsumsi seafooad dalam keadaan mentah ya.. cara pemasakan kerang juga harus diperhatikan loh ternayata, kerang direbus sampai cangkang membuka dan lanjutkan perebusan selama lima menit, kemudian kerang diuapkan sampai cangkang membuka dan lanjutkan penguapan selama sembilan menit  dan untuk orang yang beresiko tinggi terhadap munculnya gejala serius oleh infeksi Vibrio vulnificus, sebaiknya menghindari makanan laut, terutama tiram, walupun telah dimasak dengan baik, kalau terdapat luka pada bagian tubuh, jangan membiarkan luka tersebut terbuka dan terpapar air laut. Ketika melakukan kegiatan di daerah perairan asin harus diperhatikan terlebih dulu pelindung buat tubuh kita seperti menggunakan sarung tangan dan sepatu boot. Mungkin hal-hal semacam itu  hal yang mudah dilakukan ya.. akan tetapi terkadang melupakan hal yang remeh tersebut sehingga kita tiba-tiba terinfeksi oleh bakteri yang sebelumnya tidak ketahui.

Referensi:
Daniels N and Shafaie A. A Review of Pathogenic Vibrio Infections for Clinicians. J Infectious Medicine 17(10):665-685. 2000.

Feliatra. Identifikasi bakteri patogen (Vibrio sp) di perairan Nongsa Batam    propinsi Riau. J Natur Indones 1I(1):28-33. 1999.

Interstate Shell-Fish Sanitation Conference. Vibrio vulnificus: FACT SHEET FOR HEALTH CARE PROVIDERS. 2001.

Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. Mikrobiologi Kedokteran. Surabaya : Salemba Medika. 2007.

Nair, G.B., Faruque, S.M. and Sack, D.A. Vibrios in ‘‘Emerging foodborne pathogens.’’ ed. Motarjemi, Y. and Adams, M. Cambridge. Woodhead Publishing Ltd, 2006, 332–372.

59 komentar:

  1. Selamat malam saudari Novel, artikel anda sangat menarik untuk dibaca, mengenai “si nakal vibrio” ini dijelaskan umumnya hidup dan membentuk koloni pada remis hingga kepiting yang merupakan bagian dari invertebrata sekaligus menjadi patogen didalamnya, pertanyaan yang saya ingin ajukan mengenai vibrio ini adalah pada invertebrata, apakah bakteri tersebut tidak dapat ditangani oleh sistem imunitas yang dimiliki remis? Seperti apa dampak pada remis itu sendiri? Apakah bisa bakteri tersebut menginveksi ikan? Mineral apa yang terkandung dalam remis sehingga bakteri tersebut betah hidup didalamnya? Apakah penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi ketika bersentuhan (bagian yang terinfeksi dengan kulit orang lain)? Terima kasih, maaf merepotkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat malam saudara Billon, umumnya bakteri gram negatif menetralisir pH lingkungan agar tidak merusak asam amino bakteri tersebut untuk menghasilkan co2 dan amina, bakteri ini melakukan hal yang sama ketika bertemu lingkungan asam yang invitro, lisindekarboksilase, yang disandikan dengan operon untuk membentuk lisin yang rusak untuk membentuk cadaverine. Bagaimana saudara Billon? untuk lebih jelasnya, silahkan saudara Billon merujuk ke http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2681776/

      Hapus
    2. oohh..seperti itu ya cara yang membuat bakteri ini mampu bertahan..baiklah terimakasih

      Hapus
  2. Vibrio vulnificus dapat hidup pada temperatur optimum berkisar 37ºC dan umumnya hidup membentuk koloni di tiram, remis, plakton, maupun kepiting. Apakah jika tiram, remis, plakton, maupun kepiting tersebut dimasak pada air mendidih (100 ºC ) tidak dapat mematikan bakteri Vibrio vulnificus tersebut ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum saudari Nila, saya ingin membantu menjawab pertanyaan saudari, karena Vibrio vulniculus hidup pada temperatur dengan rentan 37oC, maka apabila bakteri tersebut ditempatkan pada suhu 100oC akan mati. hal ini juga berkaitan dengan cara memasak jenis-jenis seafood dari artikel diatas, hal ini membuktikan bahwa bakteri Vibrio vulniculus ini tidak bisa hidup pada suhu 100oC. terima kasih

      Hapus
    2. terimakasih jawabannya
      tetapi mengapa masih ada seseorang yang terinfeksi Vibrio vulniculus mmeskipun sudah dimasak pada air mendidih ?

      Hapus
    3. orang yang terinfeksi itu bukan hanya orang yang mengkonsumsi seafood saudari zuqis, tapi bisa jadi karena dia punya luka terbuka kemudian berada di perairan yang terinfeksi bakteri tsb, dan orang yang terinfeksi bakteri tsb pasti biasa mengkonsumsi seafood yang mentah bukan yang sudah di masak

      Hapus
    4. di artikel kan sudah di paparkan bahwa bakteri vibrio tidak hanya dapat menginfeksi melalui seafood tapi karena ada luka terbuka juga

      Hapus
  3. sungguh luar biasa sekali artikel ini.... nama bakteri dan nama penulisnya pun hampir ada kesamaan.... luar biasa....
    saya hanya ingin bertanya sedikit... apakah V.vulnificus hanya memperburuk kondisi seseorang yang sudah terkena penyakit kronis saja??

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang paling berisiko terkena sakit hingga KEMATIAN dari Vibrio vulnificus adalah orang dengan sistem imun yang lemah atau orang yang menderita sakit liver kronis. jadi tidak hanya memperburuk kondisi seseorang yang sudah terkena penyakit kronis saja tapi orang yang imunitasnya lemah kak muslimah. dan untuk orang yang sehat juga akan memburuk kondisinya jika dia terinfeksi bakteri Vibrio vulnificus tapi tidak segera di tangani. lebih jelasnya bisa buka pada http://www.ipmg-online.com/index.php?modul=berita&cat=BMedia&textid=302641606526

      Hapus
    2. oh seperti itu yah kakak encus.... yaaa saya paham... terima kasih kakak atas penjelasannya.....

      Hapus
  4. selamat pagi dini hari kaka Chusna, menarik sekali artikelnya :) saya hanya ingin sedikit menambahkan saja mengenai taksonomi dari bakteri Vibrio vulnificus
    Domain: Bakteri
    Kerajaan: Bacteria
    Filum: Proteobacteria
    Kelas: Gamma Proteobacteria
    Ordo: Vibrionales
    Famili: Vibrionaceae
    Genus: Vibrio
    Spesies: Vibrio vulnificus

    ssaya merujuk pada http://id.wikipedia.org/wiki/Vibrio

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih kakak mahmudah atas tambahannya.. :-)

      Hapus
    2. sama-sama kaka Novel, semoga bermanfaat yoo :)

      Hapus
  5. berdasarkan artikel tersebut disebutkan bahwa bakteri Vibrio vulnificus menginfeksi seafood yang otomatis hanya ada di perairan laut, yang ingin saya tanyakan apakah bakteri tersebut hanya ada d laut? mungkinkah bila bakteri tersebut ditemukan diperairan lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Vibrio vulnificus adalah bakteri yang ditemukan secara alami di daerah perairan hangat yang bergaram (halofilik) seperti teluk-teluk dan muara sungai di dekat laut. Vibrio vulnificus dapat juga ditemukan hidup bebas di air laut dan endapan lumpur di dasar laut. jadi tidak akan ditemukan bakteri Vibrio vulnificus pada perairan yang tidak mengandung garam.

      Hapus
  6. Assalamualaikum.
    berdasarkan artikel diatas, saya setuju mengenai dampak bakteri Vibrio vuniculus ini sehingga mengingatkan kepada kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan terutama seafood.
    ingin menambahkan informasi mengenai Vibrio vuniculus ini. berdasarkan tulisan yang saya baca pada https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/albertus-eka-yudistira-s-078114118.pdf, menyatakan bahwa Kapsul pada Vibrio vulnificus memegang peranan penting dalam penentuan sifat patogeniknya. Bakteri Vibrio vulnificus yang tidak berkapsul ditemukan tidak bersifat patogen. Munculnya galur Vibrio vulnificus yang berkapsul dan tidak berkapsul tidak diketahui mekanismenya. Adanya fimbria (pilli tipe IV) juga menentukan virulensi Vibrio vulnificus. Pilli tipe IV yaitu N-metilfenilalanin, yang merupakan karakteristik genus Vibrio, diperlukan bakteri untuk melekat pada sel tubuh.

    https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/albertus-eka-yudistira-s-078114118.pdf

    BalasHapus
    Balasan
    1. tambahan yang sangat menyempurnakan artikel saya, makasih kakak hikmawati.. memang bakteri vibrio yang tidak berkapsul itu tidak bersifat patogen. jadi bakteri vibrio yang tidak memiliki kapsul itu bisa di bilang aman.

      Hapus
    2. iya sama-sama saudari Chusna, artikel yang saudara buat pun sangat menambah wawasan saya mengenai dampak bakteri tersebut.

      Hapus
  7. Sesuai dengan judulnya Si Nakal Vibrio vulnificus ini ternyata mengerikan sekali, kita jadi harus berhati-hati dalam mengelola makanan seafood. Baik disini saya hanya ingin memberikan sedikit informasi saja, Vibrio vulnificus bertanggung jawab terhadap 95% kasus kematian akibat konsumsi makanan laut. Sumber bakteri Vibrio vulnificus pada kasus infeksi yang terdokumentasi kebanyakan berasal dari tiram (88%). Pada tiram yang terinfeksi Vibrio vulnificus tidak ditemukan perubahan bentuk dan penampilan, rasa, maupun bau. Hal ini menjadi sesuatu yang menyulitkan dalam identifikasi infeksi dan penyebaran Vibrio vulnificus. Organisasi Amerika Serikat, FDA ( Food and Drug Administration), mempublikasikan bahwa 5 – 10% tiram di daerah pantai Amerika Serikat terinfeksi Vibrio vulnificus. Orang yang beresiko tinggi mendapat sakit yang serius dan kematian pada infeksi Vibrio vulnificus adalah yang memiliki gangguan hati, hemokromatosis (kelainan zat besi tubuh), diabetes, gangguan ginjal, gangguan sistem imun (termasuk HIV), dan penggunaan steroid jangka panjang untuk asma atau arthritis, dan kanker. Tidak ditemukan kecenderungan infeksi Vibrio vulnificus yang berkitan dengan umur, ras, atau jenis kelamin. Berdasarkan rujukan dari :
    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:el14F2zpJ4QJ:https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/albertus-eka-yudistira-s-078114118.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah,, info yang sangat melengkapi isi artikel saya. makasih kakak aulia.. kematian akibat mengkonsumsi seafood itu memang sangat tinggi pesennya apabila seafood tsb mengandung Vibrio vulnificus.

      Hapus
  8. Mengenai artikel Anda diatas, Sangat menarik. namun mohon maaf sebelumnya saya ingin mengomentari cara penulisan artikel Anda, menurut Hetty (2013) Artikel adalah karya tulis yang dirancang yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan dan menggunakan EYD. Untuk tulisan yang tidak baku, sebaiknya dicetak miring (seperti disitu, sih, loh, yuk, aja, guys, kan, nah, nih, ya)

    Kemudian, Saya ingin bertanya, apakah Vibrio vulnificus parasit obligat, atau ada juga yang dapat hidup bebas?, lalu bagaimana cara Vibrio vulnificus menginfeksi inangnya?, adakah peranan Vibrio vulnificu yang menguntungkan? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih atas komennya saudari safitri.. dan makasih atas pertanyaan berderetnya.
      Vibrio vulnificus dapat juga ditemukan hidup bebas di air laut dan endapan lumpur di dasar laut, jadi bakteri Vibrio vulnificus tidak hanya hidup sebagai parasit namun hidup bebas juga. V. vulnificus menginfeksi sel inang dengan cara menjangkau usus dan kemudian menyerang aliran darah dengan menembus dinding mucosal usus inang. untung peran yang menguntungkan belum saya temukan kak..

      Hapus
    2. referensi http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt32

      Hapus
  9. Assalamualaikum,
    Sangat bermanfaat sekali ilmunya Saudari Chusna Novela, Terkait artikel diatas dijelaskan bahwa bakteri Vibrio vulnificus ditemukan di lingkungan laut dan muara laut. Terkait hal tersebut, Yang ingin saya tanyakan, Adakah spesies lain/ sejenis dari bakteri ini yang tumbuh di laut? yang masing-masing berperan sama dengan bakteri Vibrio vulnificus?Jika ada. Tolong dijelaskan, Terimahkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit mengingatkan Martha, saudari Chusna kan membahas bakteri Vibrio vulnificus, jadi sebaiknya pertanyaannya yang meliputi bakteri tersebut hehe

      Hapus
    2. benar apa yang di bilang saudari wardah, saya hanya membahas bakteri vibrio vulnificus, jadi sebaiknya saudari alfiani bertanyalah seputar bakteri tersebut, soalnya saya belum mengkaji bakteri2 lain, mungkin banyak spesies lain yang tumbuh dilaut. dari genus vibrio sendiri itu banyak spesiesnya. yang kebanyakan juga hidup dilaut. terimakasih

      Hapus
  10. Artikel yang sangat menarik ,,, wahh serem ya penyakit yg disebabkan oleh baktr vibrio ttersebut .. Dari sekiannkerugian yg telah di paparkan saudari chusna ... Adakah manfaat dri bakteri trsbut bg lingkungan ?? Terimakasihhhh ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. manfaat? artinya peran yang menguntungkan ya.. jadi pertanyaan anda sama dengan endah savitri.. terimakasih..

      Hapus
    2. makasih banyak atas jawabannya,.
      sangat bermanfaat,.. :)

      Hapus
  11. dari artikel diatas ada yang ingin saya tanyakan, apakh ada hal-hal yang memicu tumbuhnya mikroba tersebut di perairan sehingga yang terinfeksi adalah seafood?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena vibrio vulnificus itu hanya hidup pada perairan yang mengandung garam dengan Salinitas : konsentrasi NaCl optimum 2,5 %. Range konsentrasi NaCl untuk hidup 0,5-5,0 % dan pada seafood mengandung kadar garam yang cocok untuk hidup jadi bakteri tersebut mudah menginfeksi seafood. tapi bakteri Vibrio vulnificus yang tidak berkapsul hidupnya bebas, tidak sebagai patogen pada tiram kepiting dsb. terimakasih

      Hapus
  12. Yang ingin saya tanyakan bakteri tersebut tergolong jenis parasit oportunistik itu apa y?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ingin membantu menjawab pertanyaan dari saudara edo, parasit oportunistik itu oportunistik : Organisme yang tidak biasanya parasit tapi mungkin menjadi parasit di bawah kondisi tertentu.
      referensi saya merujuk ke http://id.termwiki.com/ID/opportunistic_parasite
      semoga membantu :)

      Hapus
    2. benar apa yang di paparkan saudari adawiyah. terimakasih ya sudah bantu menjawab

      Hapus
  13. berdasarkan artikel yang ditulis oleh sdri chus, sekarang ini banyak sekali restoran-restoran luar negeri yang tersebar khusunya di ibukota jakarta, yang salah satu menunya adalah kerang mentah atau seafood2 yang dimasak secara mentah menjadi makanan favorite dalam resto tersebut, bagaimana kah jika dikonsumsi oleh manusia? walaupun biasanya ada makanan penangkalnya sehabis makan2 seafood mentah setelah mengonsumsinya. terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kemungkinan makanan seafood yang ada di resto2 itu uda mengalami proses kualitasnya, kan ngga semua seafood terinfeksi bakteri vibrio vulnificus, jadi menghindari mengkonsumsi seafood dalam keadaan mentah itu hanya antisipasi aja saudari adzkia..

      Hapus
  14. Kebetulan sekali kk Chusna saya merupakan salah satu penggemar makan seafood, artikelnya jd bermanfaat sekali ^.^
    namun ada yang ingin saya tanyakan terkait infeksi bakteri Vibrio vulnificus, dapat menyebabkan 3 penyakit diantaranya GASTROENTERITIS (5-10% kasus), SEPTIKEMIA PRIMER (45% kasus), atau LUKA INFEKSI (45% kasus). Sebenarnya bakteri Vibrio vulnificus ini spesifiknya menyerang bagian apakah pada manusia? apa setiap penyakit tersebut sistem yang diserang bakteri tersebut berbeda-beda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menyerang bagian apanya itu tergantung si manusianya, kalo pada orang sehat bakteri menginfeksi usus dan paru paru dan itu disebut penyakit gastroenteritis, tapi jika orang yang sudah memiliki penyakit hati, maka bakteri tsb menginfeksi melalui peredaran darah dan memebuat tekanan darah mendadak turun, ini disebut septikemia, dan luka infeksi itu akibat luka yang teruka sehingga bakteri dapat menyerang melalui pembuluh darah orang tersebut. sebenernya semua penyakit akibat bakteri tsb di serang malalui pembuluh darah. terimakasih kakak wardah.
      https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/albertus-eka-yudistira-s-078114118.pdf

      Hapus
    2. ohh gituu.. oke oke aku paham kk nopell, terimakasih atas penjelasannya :)

      Hapus
  15. Assalamualaikum
    Menarik sekali bahasan dari artikel anda, saya hanya sedikit menambahkan informasi.

    Penyakit bakterial penting pada ikan baronang, yaitu penyakit yang disebabkan bakteri Vibrio spp. dan Streptococcus sp. Gejala yang timbul, antara lain nafsu makan menurun, warna tubuh menjadi lebih gelap, perdarahan (hemoragi) multifokal pada sirip, dan mata buram/keruh serta sering kali menonjol. Infeksi kronis umumnya menyebabkan insang pucat.

    Alam Ikan ; Cara mengatasi penyakit Vibrio sp

    Pencegahannya dengan mempertahankan kualitas perairan, melakukan penanganan sesuai prosedur, padat penebaran yang lebih rendah, dan vaksinasi. Pengobatannya dengan perendaman ikan sakit ke dalam larutan nitrafurazone 15 mg/l selama 2 jam atau Chloramphenicol 5o mg/l selama 4 jam. perendaman dapat juga dengan Supphonamide 5o mg/l selama 4 jam.
    Menurut ( Alam Ikan 2 ) Bakteri Vibrio adalah merupakan genus yang dominan pada lingkungan air payau dan estuaria. Bakteri Vibrio merupakan jenis bakteri yang bisa hidup di salinitas yang relatif tinggi, bakteri vibrio menyebabkan penyakit pada hewan perairan laut dan payau.

    Menurut (Alam Ikan 3) Vibrio sp. menyerang lebih dari 40 spesies ikan di 16 negara. Vibrio sp. mempunyai sifat gram negatif, sel tunggal berbentuk batang pendek yang bengkok (koma) atau lurus, berukuran panjang (1,4 – 5,0) µm dan lebar (0,3 – 1,3) µm, motil, dan mempunyai flagella polar

    Menurut (Alam Ikan 4), karakteristik spesies Vibrio berpendar (Tabel 1). Sifat biokimia Vibrio adalah oksidase positif, fermentatif terhadap glukosa dan sensisif terhadap uji O/129 (Alam Ikan 5).

    (Alam Ikan 2), sebagian besar bakteri berpendar bersifat halofil yang tumbuh optimal pada air laut bersalinitas 20-40‰. Bakteri Vibrio berpendar termasuk bakteri anaerobic fakultatif, yaitu dapat hidup baik dengan atau tanpa oksigen. Bakteri Vibrio tumbuh pada pH 4 - 9 dan tumbuh optimal pada pH 6,5 - 8,5 atau kondisi alkali dengan pH 9,0 (Alam Ikan 6)

    Vibrio sp merupakan salah satu bakteri patogen yang tergolong dalam divisi bakteri, klas Schizomicetes, ordo Eubacteriales, Famili Vibrionaceae. Bakteir ini bersifat gram negatif, fakultatif anaerob, fermentatif, bentuk sel batang dengan ukuran panjang antara 2-3 µm, menghasilkan katalase dan oksidase dan bergerak dengan satu flagella pada ujung sel (Alam Ikan 7).
    Ciri-ciri Vibrio vulnificus, berwarna biru sampai hijau, diameter 2-3 mm. Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, sellobiosa, fruktosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan, laktosa bersifat negatif.

    dilansir dari :
    http://www.alamikan.com/2012/05/cara-mengatasi-penyakit-vibrio-spp-pada.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. super sekali kaka wulandari.. tambahannya sangat menyempurnakan artikel saya. terimakasih atas tambahannya

      Hapus
  16. alhamdulillah ilmu baru..
    ncus, artikelnya bagus dan lengkap..
    namun ada yang ingin yani tanyakan, apakah semua seafood mengandung bakteri ini ? bagaimana simbiosis antara seafood dengan bakteri tsb ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak semua seafood terinfeksi bakteri kakak sutriyani.. hanya beberapa seafood yang kebetulan terinfeksi akibat kondisi yang mendukung. simbiosis yang terjadi adalah parasitisme karena bakteri mengambil nutrisi pada seafood. sedangkan seafood dirugikan

      Hapus
    2. ooh begitu ncus..
      ia memang sangat memprihatinkan kondisi kualitas seafood di indonesia, karena banyaknya pencemaran yang terjadi membuat kualitas seafood semakin menurun damn memprihatinkan .
      seperti yang terlansir pada http://klubpompi.pom.go.id/id/index.php/edukasi/artikel/item/68-penanganan-produk-seafood-di-ritel-modern

      Hapus
  17. Dari pernyataan saudara pada artikel di atas "jangan pernah membiasakan mengkonsumsi seafood dalam keadaan mentah ya..", lalu timbul pertanyaan dari saya, bagaimana dengan negara-negara yang menyukai seafood mentah, seperti negara Jepang misalnya. Jepang terkenal mengonsumsi daging daging atau seafood yang mentah karena kandungan proteinnya lebih tinggi daripada daging yang telah dimasak, sedangkan kita tahu, dengan pola makan seperti itu, Jepang memiliki generasi penerus yang cerdas dan terkenal dalam teknologinya. Bagaimana tanggapan saudari Chusna mengenai hal tersebut? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. APAKAH ANDA YAKIN BAHWA WARGA NEGARA JEPANG ITU TIDAK MEMILIKI PENYAKIT YANG TERCANTUM DI ARTIKEL?
      jepang memang sering mengkonsumsi makanan dalam keadaan mentah, mungkin jepang memiliki cara tersendiri dalam mengoalah makanan agar bersih dari bakteri. orang cerdas tidak selalu sehat kan. memang kandungan nutrisi seafood yang mentah itu lebih tinggi daripada yang sudah di masak tapi tidak bisa terjamin juga untuk kebersihannya dari bakteri. terimakasih

      Hapus
    2. Maaf sebelumnya, saya tidak mengatakan bahwa "warga negara jepang tidak memiliki penyakit yang tercantum di artikel anda". Terima kasih.

      Hapus
  18. Assalamu'alaikum..
    Anda menuliskan beberapa obat untuk penyakit yang disebabkan oleh Vibrio vulnificus, lalu bagaimanakah jika seseorang yang terkena penyakit tersebut tapi ia tidak cocok dengan obat-obat tersebut? Karna itu merupakan antibiotik yang tidak semua orang cocok terhadap obar tersebut. Adakah obat-obatan lain untuk menyembuhkan penyakit tersebut?
    Terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin masalah obat2an lain yang lebih cocok untuk seseorang itu hanya dokter yang tau karena setelah mengalami proses pemeriksaan pasti dokter itu tau bahwa pasien itu memiliki penyakit lain atau memiliki pantangan pada obat apa. sehingga dokter itu tau obat yang cocok untuk dia, terimakasih atas pertanyaannya ya kakak mustika

      Hapus
  19. Dalam penggunaan antibiotik yang anda jelaskan bahwa
    "Pada anak-anak, dimana tidak dapat digunakan doxycycline, dapat digunakan trimethoprim-sulfamethoxazole ditambah aminoglycoside" yang ingin saya tanyakan mengapa pada anak -anak tidak menggunakan antibiotik doxycycline?apa kandungan senyawa doxycycline?bagaimana cara kerja antibiotik doxycycline pada bakteri Vibrio vulnificus(menyerang bagian apa dr bakteri)? terimakasih kakkkk^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedikit ingin menjawab mengenai doxycycline, dimana DOXYCYCLINE adalah antibiotika dengan aktivitas antimikroba yang luas. Efektif terhadap bakteri Gram-negatif, seperti Sterptococcus, Staphylococcus, Bacillus anthracis, Brucella spp., Mycoplasma, Klebsiela spp., Treponema pallidum, Rickettsia.
      DOXYCYCLINE diabsorpsi dengan cepat dan baik dari saluran pencernaan dan tidak tergantung dari adanya makanan.
      DOXYCYCLINE diekskresi melalui urin dan feses.

      Efek Samping:
      Kecil kemungkinan timbulnya toksisitas yang disebabkan oleh Doxycycline, gangguan pada saluran pencernaan, termasuk mual, muntah dan diare. Diare lebih jarang terjadi dibandingkan dengan tetrasiklin lainnya. Juga dapat timbul reaksi fotosensitivitas dan reaksi alergi seperti dermatitis, urtikaria dan anafilaksis.
      http://www.dechacare.com/DOXYCYLINE-P594-1.html
      juuga terdapat informasi kalau antibiotik yang bisa berakibat fatal bagi ibu hamil dan janinnya seperti tetracyclines termasuk doxycycline dan minocycline yang bisa mengakibatkan kerusakan hati pada ibu hamil dan juga merusak warna gigi yang sedang berkembang pada bayi.
      http://buletinkesehatan.com/antibiotik-bisa-berakibat-fatal-bagi-ibu-hamil/

      Hapus
    2. tambahan terkait doxycycline yang saya baca dari http://www.alodokter.com/doxycycline
      Wanita hamil dilarang mengonsumsi doxycycline karena dapat membahayakan janin.
      Wanita yang berencana hamil atau sedang menyusui, sebaiknya bertanya pada dokter sebelum menggunakan doxycycline.
      Doxycycline tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 12 tahun karena dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan menyebabkan perubahan warna permanen pada lapisan gigi.
      Penting bagi penderita untuk menghabiskan doxycycline sesuai resep dokter guna memastikan bakteri penyebab infeksi musnah serta mencegah kambuhnya infeksi. dari sini menunjukkan bahwa deoxycycle ini berpengaruh pada pertumbuhan tulang pada anak.

      Hapus
    3. super sekali kakak hasanah kalo memberikan jawaban, saya rasa sudah cukup jelas ya saudari wahyuningsih jawaban dari saudari hasanah. terimakasih saudari hasanah atas jawaban supernya. dan terimakasi saudari wahyuningsih atas pertanyaannya.

      Hapus
  20. Artikel yang sangat bermanfaat, terutama bagi kita yang suka mengkonsumsi seafood. Disini saya akan sedikit menambahkan mengenai peran si Vibrio vulnificus. Ternyata bakteri ini menjadi salah satu penyebab kematian masal ikan kerapu loh. Dalam tinjauan yang berjudul “Penyakit Ikan Air Laut Di Indonesia” dan disusun oleh Romi Novriadi
    Kementerian Kelautan Dan Perikanan
    Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
    Direktorat Kesehatan Ikan Dan Lingkungan
    2014
    Melaporkan bahwa Vibrio vulnificus menyebabkan infeksi pada ikan Kerapu Epinephelus spp. Berlangsungnya wabah Vibriosis dapat terjadi akibat stress lingkungan yang menjadikan kondisi ikan lemah atau diinduksi oleh adanya infeksi primer yang disebabkan oleh parasit sehingga menyebabkan kerusakan jaringan pada ikan dan menjadi situs yang menguntungkan bagi Vibrio spp untuk memulai infeksi. Infeksi Vibriosis kemungkinan besar dapat ditularkan melalui mulut (oral transmission), baik yang berasal dari pakan (rucah) ataupun lingkungan. Hal ini didukung oleh bukti bahwa Vibrio spp dapat diisolasi dari saluran pencernaan ikan yang secara klinis dinyatakan sehat (Irianto, 2005). Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk pada http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34193516/Penyakit_Ikan_air_laut_Indonesia.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1433844027&Signature=0WLwEKu6EW5FtFN2YXHPjOTIU%2Bs%3D

    BalasHapus
    Balasan
    1. tambahan yang luarbiasa, bisa menyempurnakan artikel saya, terimakasih atas tambahannya.

      Hapus
  21. Artikel ini sangat menarik sekali, izin menambahkan "bakteri ini lebih banyak terdapat pada sistem penyaringan makanan kerang (contoh: tiram), bakteri ini berpotensi mengkontaminasi ikan yang berada di sekitar lingkungan tersebut. Kebanyakan kasus kontaminasi oleh Vibrio vulnificus memang berhubungan dengan hasil laut kerang-kerangan dan crustacea, akan tetapi dapat juga ditemukan pada isi perut ikan apabila ikan tersebut memakan plankton atau ikan kecil lain yang mengandung bakteri tersebut "http://maratus-soliha.blogspot.com/2013/10/makalah-vibrionaceae.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. tambahan yang luarbiasa, bisa menyempurnakan artikel saya, terimakasih atas tambahannya.

      Hapus